Apakah Anda pernah mendengar tentang Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi? Jika diartikan secara harfiah, nirsangkal adalah usaha untuk mencegah sebuah penyangkalan. Prinsip ini memainkan peran penting dalam mengamankan komunikasi dan transaksi online, terutama di masa pandemi seperti sekarang.
Namun, meskipun banyak orang telah menggunakan tanda tangan elektronik, tidak semua dari mereka memahami arti sebenarnya dari prinsip nirsangkal tersebut. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara rinci apa yang dimaksud dengan Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi dan jenis-jenisnya serta hal-hal penting yang harus diketahui untuk menjaga keamanan data pribadi Anda saat bertransaksi secara online. Yuk simak!
Apa itu Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi?
Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi adalah prinsip yang menjadi salah satu standar keamanan dalam penggunaan tanda tangan elektronik. Prinsip ini berarti bahwa pemilik sertifikat tidak dapat menyangkal bahwa tanda tangannya benar-benar dibuat oleh dirinya sendiri pada transaksi tertentu.
Dalam konteks teknologi informasi, Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi diterapkan untuk memastikan integritas dokumen atau pesan digital dan melindungi data pribadi dari akses yang tidak sah. Dengan adanya prinsip ini, maka proses verifikasi identitas dan otorisasi akan lebih terjamin.
Untuk mencapai tingkat keamanan yang optimal dalam menggunakan tanda tangan elektronik, penting bagi pengguna untuk memahami betul tentang nirsangkal tersebut. Anda harus yakin bahwa hanya Anda saja yang membuat dan mengirimkan dokumen itu tanpa ada campur tangan pihak ketiga di antara prosesnya.
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi digital, penting bagi kita semua untuk menjaga privasi dan kerahasiaan data agar terhindar dari penyalahgunaan data secara online. Oleh karena itu, Nirsangkal Tanda Tangan ElektronikTersertifikasi menjadi sangat relevan sebagai sarana perlindungan atas keamanan serta integritas setiap transaksi digital yang dilakukan.
Ketika seseorang mengirimkan dokumen penting seperti surat kontrak, perjanjian, dan lainnya, seringkali mereka akan meminta bukti bahwa penerima telah menerima dokumen tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya penyelewengan dari pihak lain yang tidak diinginkan. Prinsip nirsangkal inilah yang berlaku untuk menjamin agar hal itu terjadi.
Sebagai sebuah contoh, penyangkalan dapat terjadi akibat kesepakatan yang tidak lagi ditaati. Dokumen kesepakatan yang ditandatangan secara basah, misalnya, bisa berujung pada alasan bahwa tanda tangannya palsu dan orang yang menandatanganinya sama sekali tidak mengetahuinya. Oleh karenanya, pemberi penyangkalan berdalih bahwa ia tidak pernah melanggar kesepakatan tersebut.
Teknologi dan identitas digital menghadirkan prinsip nirsangkal yang mampu melawan dan mencegah penyangkalan. Secara konvensional, teknologi ini diterapkan pada tandatangan dan dokumen yang didaftarkan secara resmi untuk keperluan perusahaan. Setelah itu, dokumen tersebut ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat dengan saksi yang telah dipilih sebelumnya.
Jenis-jenis Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi
Nirsangkal Tanda Tangan Elektronik Tersertifikasi adalah mekanisme pengamanan yang digunakan untuk memastikan bahwa tanda tangan elektronik yang dibuat secara online benar-benar sah dan tidak dapat dipalsukan. Terdapat beberapa jenis nirsangkal tanda tangan elektronik tersertifikasi yang harus Anda ketahui.
- Pertama, ada Nirsangkal Waktu. Sebuah sertifikat waktu diperlukan untuk memastikan bahwa saat sebuah dokumen atau transaksi dibuat, waktu tersebut telah tercatat dengan akurat dan tidak dapat diubah kemudian hari.
- Kedua, ada Nirsangkal Identitas. Sistem ini menjamin identitas pihak yang membuat tanda tangan elektronik dengan menggunakan informasi otentikasi seperti nomor telepon seluler atau email.
- Selanjutnya, terdapat juga Nirsangkal Otorisasi. Mekanisme ini digunakan untuk melindungi dokumen dari perubahan atau penambahan oleh pihak lain tanpa izin dari pemilik dokumen.
- Tidak ketinggalan juga jenis nirsangkal lainnya yaitu Nirsangkal Integritas. Jenis ini berguna untuk memberikan jaminan keaslian data dalam suatu transaksi agar tidak terjadi manipulasi atau perubahan pada isi dokumen tersebut setelah proses pembuatan selesai dilakukan.
Jadi, sangat penting bagi Anda sebagai pengguna teknologi digital untuk mengetahui berbagai jenis nirsankal guna mencegah hal-hal yang merugikan Anda di masa depan. Dengan mengenalinya maka akan membantu dalam memilih layanan sertifikasi tepercaya serta menjaga keamanan dokumen Anda.
Prinsip Nirsangkal yang Perlu Diketahui
Ketika kita menjalankan prinsip nirsangkal, kita harus memahami dan menyetujui beberapa aturan tertentu. Baik untuk organisasi maupun individu, kita harus menaati kaidah-kaidah ini agar dapat menerapkan prinsip ini dengan benar.
Saat ini, tanda tangan elektronik adalah cara yang sah dan legal untuk menandatangani dokumen. Beberapa prinsip yang diperlukan untuk memastikan keabsahan tanda tangan elektronik, termasuk:
- Untuk menghindari masalah dan kesalahpahaman di kemudian hari, semua informasi tentang pihak-pihak yang terlibat dalam suatu transaksi harus dituliskan atau disebutkan dengan jelas.
- Selain itu, kita juga harus memverifikasi otentisitas semua pihak yang terlibat agar dapat memastikan kebenaran dan keabsahannya.
- Dalam tanda tangan elektronik, pastikan bahwa ada bukti tanggung jawab dari pihak yang terlibat. Termasuk bukti seperti kode enkripsi dan lainnya yang hanya dimiliki oleh mereka yang berwenang saja.
Teknik Penerapan Prinsip Nirsangkal
Untuk menerapkan prinsip nirsangkal, ada beberapa taktik yang dapat digunakan. Teknik yang sering dipakai meliputi pelacakan email, sistem hash kriptografi, dan teknik modern seperti HMAC (hash-based message authentication code). Teknik terbaik ini dapat memastikan bahwa informasi yang dikirim tidak dapat dimanipulasi oleh pihak yang tidak berwenang.
- Untuk menerapkan prinsip nirsangkal, teknik pertama yang digunakan adalah pelacakan email menggunakan metode khusus. Hal ini bertujuan untuk memastikan pengirim tidak dapat menyangkal telah mengirim pesan dan penerima tidak dapat penyangkalan telah menerimanya.
- Selain itu, metode yang sering dipakai adalah menggunakan teknik hash kriptografi. Teknik ini bisa digunakan untuk menetapkan integritas suatu dokumen dengan tanda tangan elektronik. Karena kerahasiaannya, fungsi hash-nya sangat kuat dan diusahakan agar tidak ada sandi enkripsi yang terlibat. Ini dilakukan agar pengiriman dapat berjalan lancar tanpa terjadi benturan, misalnya ketika kedua dokumen yang terpisah hasilkan nilai hash yang sama.
- Terakhir, ada metode HMAC yang disebut lebih canggih dari dua cara di atas. Ini memungkinkan untuk melakukan otentikasi dan integrasi data dengan hashing dokumen serta transmisi dengan kunci enkripsi bersama. Meskipun diklaim canggih, prinsip perlindungannya sesungguhnya terlalu minim.
Serangan yang Tidak Bisa Disesuaikan
Bila prinsip nirsangkal tidak dipenuhi dengan benar, pada sistem atau aplikasi yang rentan ini dapat diserang. Ketika protokol keamanan belum implementasi dengan baik, orang lain dapat dengan mudah memanipulasinya. Ini tentu berdampak kepada data yang dikirim dan validitasnya pun menjadi diragukan.
Salah satu serangan dari sisi penolakan yang paling umum adalah jika data yang dimasukkan ke file log salah. Hal ini berbahaya karena dapat mengarah pada tindakan penyamaran di dalam dokumen elektronik Anda, yang akhirnya menyebabkan kerugian bagi Anda atau perusahaan Anda.
Cara Mencegah Penyangkalan Validitas Dokumen Digital
Apabila Anda ingin mengurangi tindakan yang tidak diinginkan terhadap dokumen digital, maka dapat memanfaatkan tanda tangan digital dengan prinsip keamanan teknologi komunikasi internet yang sudah terbukti sangat tinggi.
Prinsip nirsangkal tingkat tertinggi direpresentasikan oleh sertifikat elektronik yang ditandatangani oleh pihak lembaga dipercaya. Setelahnya, nilai hash-nya akan dienkripsi dengan bantuan kunci privat milik lembaga yang tadi.
Pada saat dokumen elektronik dikirimkan, para pengirim dapat menggunakan kunci pribadi untuk mengenkripsi hasilnya. Ketika dokumen tiba di tujuan, penerima dapat mendekripsi tanda tangan elektronik dengan menggunakan kunci publik itu.
Dengan tanda tangan elektronik, penerima dapat dengan mudah mengonfirmasi siapa yang mengirimkan pesan tersebut. Ini berarti dokumen-dokumen tersebut pasti telah ditandatangani oleh orang yang seharusnya. Selain itu, tanda tangan elektronik didesain hanya bisa dibuat satu kali jadi, orang terkait tidak bisa menyangkal apapun tentang transmisi mereka.
Keamanan dan integritas identitas dapat ditingkatkan dengan menerapkan protokol verifikasi identitas berbasis biometrik. Ini akan memastikan bahwa informasi pribadi tidak akan digunakan oleh pihak lain, sehingga dokumen yang telah ditandatangani menjadi mutlak tak tertandingi.
Jadi, itulah aspek penting tentang prinsip non-repudiation dalam tanda tangan elektronik. Untuk kenyamanan, Anda dapat mengandalkan SERTISIGN untuk mendapatkan dokumen yang tetap aman setiap saat. Hal ini pastinya akan mempermudah proses tanda tangan elektronik Anda. Untuk dapat diskusi lebih detail Hubungi layanan SERTISIGN dengan segera, WA: 0811-8954-055 dan 0811-9564-055.